Akui Kalah, Rossi Puji Podium Pertama Lorenzo Bersama Ducati

https://cdn.sindonews.net/dyn/620/content/2017/05/09/49/1203700/rossi-puji-podium-pertama-lorenzo-bersama-ducati-di-motogp-jerez-Lqe.jpg

Berita Seputar MotoGP - Valentino Rossi meraih hasil buruk pada akhir pekan MotoGP Jerez 2017, Minggu (7/5). Dia menyelesaikan balapan di urutan ke-10.

Sekedar catatan, perlu menengok ke belakang pada 2013 ketika The Doctor finis di luar 10 besar pada kelas bergengsi. Ya, hal itu terjadi saat dia finis ke-12 pada akhir pekan lomba MotoGP Prancis 2013 di Sirkuit Le Mans, balapan keempat pada era keduanya bersama Yamaha, usai sempat mencoba peruntungan selama dua musim di Ducati.

Kurang lebih mirip dengan waktu itu, di lomba MotoGP Jerez 2017, Rossi mendapat banyak masalah dengan ban dan setelan yang salah. Prediksi posisi startnya (urutan ketujuh) masih bisa mendorongnya ke baris depan sebagai pembalap spesialis hari Minggu, rupanya tidak terbukti kali ini.

Pada dua lap pertama, Rossi tetap berada di posisi ketujuh. Sempat menyalip Johann Zarco untuk posisi keenam, tapi tidak bertahan lama. Ia bahkan turun di posisi kedelapan usai disalip Jorge Lorenzo pada Lap 3. Tiga lap berikutnya, Rossi naik ke posisi keenam. Kecelakaan yang dialami Cal Crutchlow kemudian mendongkrak pembalap Italia itu untuk naik ke posisi kelima.

Lap 14 jadi awal dari menurunnya performa Rossi. Dimulai dari kehilangan posisi karena disalip dua pembalap sekaligus, Maverick Vinales dan Dovizioso. Setelah itu, ia kalah bertarung dari Danilo Petrucci (Pramac Racing). Pada tujuh lap terakhir, Rossi bahkan dengan mudahnya disalip rookie Jonas Folger. The Doctor akhirnya menutup balapan dengan finis ke-10, setelah disalip Aleix Espargaro di tikungan 1 pada lima lap terakhir.

“Kami selalu kesulitan dengan kecepatan dalam akselerasi dan saya tidak pernah punya grip. Motor kami selalu melawan ban akhir pekan ini, itulah masalah utamanya. Kami mencoba untuk memodifikasi keseimbangan, karena kami khawatir dengan usai ban belakang medium. Kami tidak memakai kompon hard, karena itu tidak mungkin,” ujar Rossi seperti dilaporkan Motorsport.

“Kami mencoba untuk mengurangi spinning (melintir). Tapi itupun lebih buruk karena saya kehilangan feeling di bagian depan motor. Lalu, balapan juga sangat sulit untuk mengerem dan masuk tikungan. Saya lebih baik selama latihan, tapi pada akhirnya kami tidak bisa memperbaiki kecepatan. Mungkin kami membuatnya lebih buruk,” imbuhnya.

“Pada enam atau tujuh lap terakhir, terutama pada sisi kiri (ban), saya mulai mengalami vibrasi yang sangat tinggi. Saya harus melambat tiga detik setiap lap. Akhirnya, saya beruntung bisa finis balapan. Kami harus memahami dan mencoba lebih baik, lebih kuat dan lebih kompetitif di Le Mans (MotoGP Prancis 2017),” tukasnya.

Namun pembalap 38 tahun itu masih punya satu catatan terhormat sebagai ukuran, karena Rossi akan tiba di MotoGP Prancis 2017 akhir pekan depan masih sebagai pimpinan klasemen sementara. Lalu bagaimana dengan finis ketiga Lorenzo di MotoGP Jerez 2017, yang mana merupakan podium pertama mantan rekan setim Rossi itu bersama Ducati?

“Saya selalu mengatakan bahwa Lorenzo pastinya adalah salah satu pembalap terkuat (di MotoGP). Akhir pekan ini dia telah balapan dengan bagus, selalu tampil di depan, dan melakoni lomba yang hebat, di mana secara teori Ducati mestinya mengalami kesulitan. Ini mengajarkan kepada kita bahwa sangat sulit membuat prediksi. Kini Anda harus menaruh motor di trek dan baru melihat hasilnya,” tutur The Doctor kepada Tuttomotoriweb.


Subscribe to receive free email updates: